Oleh : KSuheimi
Wukuf dengan mengenang segenap dosa dan kesalahan yang pernah dibuat, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja , dosa besar ataupun dosa kecil. sebagaimana Adam dan Hawa mengakui dosanya di Padang Arafah. Memang di Padang Arafah inilah Adam dan Hawa bertemu kembali setelah berpisah selama 100 tahun dibukit Jabal Rahmah.
Sewaktu Adam dan Hawa bertemu, Hawalah yang pertama minta maaf."Maafkan saya karena sayalah engkau terusir dari sorga, kesalahan sayalah yang menyebabkan engkau terbawa-bawa. Maafkanlah saya wahai junjunganku. Padahal di Sorga, apapun yang kita inginkan dapat kita peroleh, namun aku masih saja menginginkan yang lain". "Bukan demikian wahai siti Hawa, kekasihku" Jawab Adam, "dalam hal memakan buah khuldi sebetulnya juga karena keinginanku, aku sebetulnya yang juga ingin merasakan bagaimana nikmatnya buah khuldi itu".
Berdua mereka juga sama-sama melakukan pengakuan dosa, dan mengucapakan doa yang terkenal yang tercantum dalam Al-Qur'an Rabbana Dhallamna amfusana, waillam taghfirlana watarhamna lanakunna na minal khasirin". Ya Allah kami telah aniaya pada diri kami sendiri, kalau bukanlah karena keampunan dan kasih sayangMu, tentulah kami kelompok pada orang-orang yang rugi.
Adam dan Hawa tobat, tobat yang sebenar-benarnya tobat, menyesal dan tidak akan mengulang lagi kesalahannya. Dan telah ditebusnya kesalahannya dengan tercampak kedunia menderita bertahun-tahun.
Setiap kali seseorang membikin kesalahn berbuat dosa, selalu dapat nasehat "Bertobatlah, kembalilah padaNya, kembalilah kepada jalan Nya yang lurus dan yang benar. Mungkin selama ini telah jauh menyimpang, mungkin engkau telah tersesat, kembali, kembalilah ke jalanNya yang lurus dan benar, bacalah doa dalam Shalatmu "Ihdinas Shiratal Mustagiim".
Sayapun teringat akan petuah Sang guru sewaktu saya melakukan kesalahan : "Wahai anakku, Kembalilah dan datanglah lagi kepada Nya, nanti akan dibukakan Nya rahasia besar dan terlindung yang selama ini tak kau ketahui. Pintunya senantiasa terbuka, datanglah pada Nya, sekali-kali Dia tak akan pernah mengecewakannmu, bertobatlah".
Tobat berarti menyesal, atau kembali. Dengan menyesali keadaan dan kejadian yang telah berlalu. Tobat kepada Allah mengandung arti antara lain kembali atau datang kepadaNya dengan perasaan menyesal atas perbuatan atau sikap diri yang tidak benar di masa lalu dan dengan tekad untuk taat kepada Nya, dengan kata lain ia mengandung arti kembali pada sikap perbuatan yang lebih baik dan lebih benar.
Beberapa macam tingkatan Tobat. Ada tobat dari dosa besar, ada tobat dari dosa kecil dan ada pula tobat dari perbuatan atau sikap yang sudah baik, kepada perbuatan atau sikap yang lebih baik. Dengan demikian tobat itu dapat dipahami sebagai upaya yang harus diwujudkan sepanjang hidup dan sepanjang hayat. Jadi tobat tidak lain dari upaya seseorang untuk meninggalkan keadaan yang telah mewarnai kepribadiannya untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik dan utama bagi kehidupannya di dunia dan akhirat. Ia tak lain dari upaya terus menerus meniti tangga menuju puncak ke utamaan hidup.
Mengingat taraf dan tingkatan tobat itu berbeda-beda, dan meskipun Tuhan penerima Tobat dan tidak pernah menolak orang yang ingin bertobat atau kembali mendekat kepada NYa. Namun taraf kesulitan untuk melakukan tobat itu juga berbeda-beda.
Senin, 03 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar