Oleh : KSuheimi
Memang cobaan dan godaan sewaktu menunaikan ibadah Haji sangat banyak dan sangat berat, maka dituntut bagi siapa yang menunaikan ibadah Haji ke tulus dan keikhlasan, bahwa Ibadah Haji yang di kerjakan itu semata-mata hanya Karena Allah, bukan karena apa dan siapa.
Setiap ibadah, baru sah jika dibarengi dengan niat karena Allah , dan itupun diulangi sekali lagi ketika kitab suci itu berbicara tentang haji dan umrah Surat Al-Baqarah ayat 196:"Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan umrah karena Allah"
Rupanya jemaah Hajji dituntut pertama kali untuk meluruskan niatnya. Tuntutan dan tuntunan ini wajar, karena cukup banyak godaan yang dapat mengalihkan niat suci itu. Bukan saja perjalanan ke tanah suci" atau gelar "haji" yang bakal disandanag, tetapi juga status sosial yang sedikit atau banyak dapat meningkat.
Ka'bah merupakan lambang dan wujud keesaan Allah, bertawaf dikelilingnya melambangkan aktivitas manusia yang tidak pernah terlepas dari pada_Nya. Ka'bah bagaikan matahari yang menjadi pusat tata surya dan di kelilingi oleh planet-planetnya. Ka'bah adalah rumah ibadah yang pertama sekali didirikan seperti terbaca dalam Surat Ali Imran ayat96 :"Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Mekah yang di berkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, diantaranya Maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha KAya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam".Dengan bertawaf disana, seseorang mengikat janji untuk menjadikan segala aktifitasnya terikat oleh daya tarik pusat wujud ini, Yakni Allah S.w.t.
Sa'iy yang berarti adalah usaha adalah lambang dari usaha mencari kehidupan duniawi, bukankah Hajar Ibu Ismael as mondar mandir disana mencari air untuk putranya. Dengan ber sa'iy bertekad untuk tidak berpangku tangan menanti turunnya "hujan" tetapi tekadnya itu berangkat dari Shafa yang arti harfiahnya kesucian dan ketegaran dan berakhir di Marwah yang artinya "kepuasan sikap menghargai bermurah hati dan memaafkan" Sehingga jika kembalinya nanti usahanya masih berangkat dari kekotoran dan atau tidak bermuara pada ketaqwaan, penghargaan dan kemurahan hati, maka jauhlah panggang dari api.
Bulan Zulhijjah adalah bulan pengorbanan, bulan peningkatan, peningkatan amal saleh, peningkatan kerja. "Selesai menunaikan Shalat, bertebaranlah dimuka bumi, cari rezki Allah", bekerja dan berusaha. "Bila engkau selesai dari satu pekerjaan kerjakan pekerjaan yang lain" perintah Tuhan dalam sebuah ayat_Nya.
Sebetulnya, tangan dan kaki kalau tak di gerakkan, maka tubuh menafsirkan bahwa tangan dan kaki itu tak di perlukan. Akibatnya calsium dan mineral yang terdapat pada tulang dan otot kaki dan tangan akan di serap dan di keluarkan memalui kencing. Orangnya akan menderita osteoporesis, tulang yang keropos, bagaikan kayu di makan bubuk, tulang ini mengalami kerapuhan dan mudah patah. Sebelum patah sebetulnya di dalam tulang itu sendiri telah terjadi patah-patahan yang halus-halus di sebut dengan mikro fraktur yang dirasakan sebagai sakit-sakit dalam tulang, penat dan pegal-pegal. Bagi mereka yang malas bergerak, akan merasakan siksaan dunia atau neraka dunia, karena sakit disana dan sakit di sini, dimana-mana terasa sakit. Rupanya Tuhan memberikan semua organ tubuh untuk di manfaatkan dan di pekerjakan. Agaknya kita semua ngeri menerima ancaman Tuhan Allah dalam Al_Qur'an pada surat al 'araf ayat 179
" Sesungguhnya telah Kami jadikan isi nereka jahannam kebanyakkan dari Jin dan manusia Yang mempunyai hati tapi tak digunakan untuk mengerti, dan punya mata tak digunakan untuk melihat,punya telinga tapi tak digunakan untuk mendengar. Mereka bagaikan ternak, bahkan lebih sesat. Maka mereka itulah orang=orang yang lalai".
Senin, 03 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar